JIKA-KU

Jika pikiranku perlahan mencoba beralih tak hanya padamu, anggap saja karena aku ingin kau juga memikirkanku. Aku mengingatmu dan kau mengingatku juga. Bukankah itu indah?

Jika hatiku begitu kupaksa untuk mengingkari rasaku, anggap saja karena aku tak mau kau tahu, dan akhirnya membuatku malu. Jauh di lubuk hatiku, ada segumpal tanya, apakah kau juga simpan rasa untukku?

Perlahan, kulalui hidup, tanpa mau membiarkannya mengalir begitu saja. Adakalanya aku harus menarik ulur sikapku. Bukan karena aku plin plan, tapi ini upayaku menyiapkan diri jikalau waktu menjawabmu untuk tak bersamaku.

Doaku untukmu di sana, kita yang berjarak hembusan angin, lelurusan jalan dengan pepohonan di kanan kirinya, yang disambut barisan gedung penembus awan, dengan pelukan hangat kota yang kurindukan. Kutunggu kamu menjemputku di sini, dengan takdirNya.

The happier me,

-Melina-

Leave a Comment